Halo pembaca sekalian, selamat datang di posting
aku yang kedua :D. Kali ini aku akan menceritakan tentang perjalanan karya
wisata aku ke sebuah desa organik bernama Brenjonk, terletak di Trawas, Jawa
Timur. Mereka adalah pemasok sayur-sayuran dan buah-buahan organik dari
beberapa supermarket ternama di propinsi ini. Setelah beberapa jam duduk di
dalam bus, akhirnya penantian aku terbayar setelah mencapai tempat tujuan.
Pemandangannya yang hijau sangat indah untuk dilihat dan udara di sana segar
sekali. Perjalanan ini terasa seperti pelarian sejenak yang menyenangkan dari kesibukan
hidup di kota :).
Apa itu desa organik? Intinya, itu adalah suatu komunitas
di mana penduduknya membudidayakan tanaman atau hasil bumi yang organik. Ketika
saya datang, penduduk di sana menyambut kita dengan ramah dan menyajikan sajian
lokal mereka yang bernama getuk,
terbuat dari singkong organik, hasil dari kebun mereka sendiri. Untuk makan siang hari itu,
menunya adalah ayam kampung, nasi jagung, dan sayuran yang semuanya organik.
Selain itu, ada jus jambu yang melengkapi makan siang aku. Karena ini semua memenuhi
kriteria ‘Guilt Free Delight’ (alias
‘Makan Enak bebas dari Rasa Bersalah’), jadi aku bisa menikmatinya dengan tenang
:).
Nama desa ini, Brenjonk
berarti sumber kesejahteraan dan kemakmuran. Setiap keluarga di sana mempunyai
rumah sayur organik skala kecil. Akan tetapi, hasilnya cukup besar, mereka
tidak hanya menghasilkan produk organik untuk konsumsi mereka sendiri, tetapi
juga bisa memenuhi permintaan dari pasar dan supermarket konsumen mereka. Meskipun
lahannya tidak besar, mereka bisa memaksimalkan hasilnya dengan menggunakan
teknologi sederhana seperti pemakaian polybag.
Beberapa produk yang mereka hasilkan adalah beras
merah, beras hitam, selada, terong, tomat, seledri, serei, singkong, madu, dan
lain sebagainya. Kebanyakan dari produk organik mereka sudah disertifikasi oleh
institusi organik resmi seperti Biocert dan Pamor Indonesia.
Mengapa sih kita harus peduli soal makanan
organik? Organisasi internasional World Wildlife Fund (WWF) melalui Konvensi Stockholm di tahun 2005
mengeluarkan daftar berisi 20 zat kimia berbahaya yang dikategorikan sebagai
Persistent Organic Pollutants (POPs). Semua zat kimia ini dilarang untuk
dipakai di seluruh dunia. Beberapa efek berbahaya dari POPs ini adalah
peningkatan resiko terhadap kanker payudara dan prostat, penurunan kualitas
sperma pada pria, dan menyebabkan gejala hiperaktif pada anak-anak. Bisa Anda
bayangkan betapa menyeramkan hal ini?? POPs ini datangnya dari hal-hal umum
dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti pestisida tidak organik yang
digunakan oleh beberapa petani, pembuangan limbah industri secara tidak tepat,
pembakaran sampah sembarangan, dan pembakaran hutan yang tidak bertanggung
jawab.
Nah sekarang, jika Anda peduli terhadap kesehatan
dan keselamatan diri Anda sendiri dan orang-orang yang Anda sayangi, mari kita
berhati-hati sebelum mengkonsumsi sesuatu atau menyediakan makanan untuk
keluarga Anda. Produk-produk organik mungkin terlihat lebih mahal sekarang.
Akan tetapi, dalam jangka panjang, ini sebenarnya jauh lebih murah dibandingkan
dengan biaya pengobatan kalau kita jatuh sakit akibat mengkonsumsi produk yang
tidak organik. Jadi, mari kita pilih makanan kita dengan pintar supaya kita
bisa menikmatinya tanpa rasa takut atau bersalah. Katakan IYA pada Guilt Free Delight (alias ‘Makan Enak bebas
dari Rasa Bersalah’)! :D